A.
DEFENISI
GELOMBANG
Gelombang
adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan air
laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal. Gelombang laut disebabkan oleh
angin. Angin di atas lautan mentransfer energinya ke perairan, menyebabkan
riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi apa yang kita sebut sebagai
gelombang.Gelombang/ombak yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut
dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik
menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut), gempa
(vulkanik atau tektonik) di dasar laut (gelombang tsunami),
ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
Gelombang
yang sehari-hari terjadi dan diperhitungkan dalam bidang teknik pantai adalah
gelombang angin dan pasang-surut (pasut). Gelombang dapat membentuk dan merusak
pantai dan berpengaruh pada bangunan-bangunan pantai. Energi gelombang akan
membangkitkan arus dan mempengaruhi pergerakan sedimen dalam arah tegak lurus
pantai (cross-shore) dan sejajar pantai (longshore). Pada
perencanaan teknis bidang teknik pantai, gelombang merupakan faktor utama yang
diperhitungkan karena akan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan
pantai.
Animasi
pergerakan partikel zat cair pada gelombang
Amati gerak pelampung di dalam
gambar gelombang di atas. Perhatikan
bahwa sebenarnya pelampung bergerak dalam suatu lingkaran (orbital) ketika
gelombang bergerak naik dan turun. Partikel air berada dalam satu tempat,
bergerak di suatu lingkaran, naik dan turun dengan suatu gerakan kecil dari
sisi satu kembali ke sisi semula. Gerakan ini memberi gambaran suatu bentuk
gelombang. Pelampung yang mengapung di air pindah ke pola yang sama, naik turun
di suatu lingkaran yang lambat, yang dibawa oleh pergerakan air.
Di bawah permukaan, gerakan berputar
gelombang itu semakin mengecil. Ada gerak orbital yang mengecil seiring dengan
kedalaman air, sehingga kemudian di dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan
kecil mendatar dari sisi ke sisi yang disebut “surge” .
Sebagian besar pemutus mengamati pada hasil dari angin pantai yang
jauh. Lima faktor yang mempengaruhi pembentukan gelombang angin:
- Kecepatan angin
- Jarak air terbuka yang telah ditiup angin atas (disebut fetch )
- Lebar daerah dipengaruhi oleh fetch
- Waktu durasi angin telah meniup atas area tertentu
- Kedalaman air
Semua faktor ini bekerja sama untuk
menentukan ukuran gelombang angin. Semakin besar masing-masing variabel,
semakin besar gelombang. Gelombang ditandai dengan:
- Tinggi gelombang (dari palung ke puncak )
- Panjang gelombang (dari puncak ke puncak)
- Gelombang periode (interval waktu antara kedatangan berturut-turut di puncak titik stasioner)
- Propagasi gelombang arah
Ada dua tipe gelombang, bila
dipandang dari sisi sifat-sifatnya. Yaitu:
- Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave).
- Gelombang perusak pantai (Destructive wave).
Yang termasuk gelombang pembentuk
pantai, bercirikan mempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah.
Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen
(material pantai). Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit)
ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau
pelan-pelan mengalir kembali ke laut.
Gelombang
pembentuk pantai
Sedangkan gelombang perusak pantai
biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi).
Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam
pasir. Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume
air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke
tempat lain.
Gelombang
perusak pantai
B.
JENIS-JENIS
GELOMBANG
1. Gelombang angin
Gelombang angin adalah
gelombang yang terjadi akibat tertiupnya permukaan air yang membentuk seperti
pembengkakan pada permukaan tersebut yang memiliki lembah dan bukit.
Dalam dinamika fluida
, gelombang angin atau, lebih
tepatnya, angin yang dihasilkan
gelombang permukaan gelombang
yang terjadi pada permukaan bebas
dari samudra
, laut
, danau
, sungai
, dan kanal
atau bahkan pada kecil genangan air
dan kolam
. Mereka biasanya hasil dari angin
bertiup di atas hamparan cukup luas permukaan cairan. Gelombang di laut dapat
melakukan perjalanan ribuan mil sebelum mencapai tanah. Angin gelombang
berbagai ukuran dari kecil riak-riak
gelombang ombak yang tinggi lebih dari 30 meter tinggi. Ketika secara langsung
yang dihasilkan dan dipengaruhi oleh angin lokal, sistem gelombang angin
disebut angin laut. Setelah angin berhenti bertiup, gelombang angin
disebut membengkak
. Atau, lebih umum, membengkak terdiri dari gelombang angin yang dihasilkan
yang tidak-atau tidak-dipengaruhi oleh angin lokal pada waktu itu. Mereka telah
dihasilkan di tempat lain, atau beberapa waktu lalu. gelombang angin di laut
disebut gelombang permukaan laut.
2.
Gelombang pasang-surut
Pasang
surut laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara
bumi, matahari dan bulan. Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah
gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan
pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Periode
pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau
lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12
jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Terdapat tiga tipe dasar pasang
surut yang didasarkan pada periode dan keteraturannya, yaitu pasang surut
harian (diurnal), tengah harian (semi diurnal) dan campuran (mixed
tides). Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang surut berubah
secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang surut juga bergantung
pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera.
Pasang surut laut merupakan hasil
dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah
dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan
massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil
dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya
tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih
dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke
arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang
surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh
deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan
matahari.
3. Gelombang tsunami
Tsunami (bahasa Jepang:
津波; tsu = pelabuhan, nami
= gelombang,
secara harafiah
berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang
disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba.
Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi
yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi
bawah laut, longsor
bawah laut, atau atau hantaman meteor
di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga
yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi
ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang
tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan
kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1
meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang
berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai puluhan meter.
Penyebab terjadinya tsunami
Skema
terjadinya tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang
menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api,
gempa bumi,
longsor
maupun meteor
yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.
Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus,
misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.Gerakan vertikal pada kerak bumi,
dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang
mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai
menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang
terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila
tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan
energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi
gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai
pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi
penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan
jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan
bisa beberapa kilometer.Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi
atau sesar.
Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi,
dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.Tanah longsor yang
terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan
gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan
gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara
tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.
Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika
ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami
yang tingginya mencapai ratusan meter.Gempa yang menyebabkan tsunami
- Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
- Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
- Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
Tsunami dalam sejarah
- 1 November 1755 - Tsunami menghancurkan Lisboa, ibu kota Portugal, dan menelan 60.000 korban jiwa.
- 1883 - Pada tanggal 26 Agustus, letusan gunung Krakatau dan tsunami menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.
- 2004 - Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa besar yang menimbulkan tsunami menelan korban jiwa lebih dari 250.000 di Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Ketinggian tsunami 35 m,
- 2006 - 17 Juli, Gempa yang menyebabkan tsunami terjadi di selatan pulau Jawa, Indonesia, dan setinggi maksimum ditemukan 21 meter di Pulau Nusakambangan. Memakan korban jiwa lebih dari 500 orang. Dan berasal dari selatan kota Ciamis
- 2007 - 12 September, Bengkulu, Memakan korban jiwa 3 orang. tinggi tsunami 3-4 m
- 2010 - 27 Februari, Santiago, Chili
- 2010 - 26 Oktober, Kepulauan Mentawai, Indonesia
- 2011 - 11 Maret, Sendai, Jepang
Seberapa
besar perkembangan manusia dalam tehnologi dan sains tidak akan mampu menyamai
kuasa ALLAH SWT pencipta dari segala pencipta di muka bumi ini.semua adalah
miliknya dan hanya memohon perlindunganlahkepadaNya,amin.ALLAHU AKBAR